Website X2 SMA Mandiri Cirebon

Selasa, 04 November 2008


PROBABILITAS
Karya Budiana


Budi Kadarusman itulah nama yang tiba – tiba saja saya ingin keluarkan. Tapi sebelumnya saya mohon maaf apabila dengan nama ini ada di antara kalian yang merasa kurang enak hati, entah karena memang namanya sama dengan orang – orang yang kalian kenal, orang yang kalian cintai, atau mungkin itu adalah nama kalian sediri. Jujur saya katakan bahwa saya memunculkan nama ini karena saya suka saja dan sedikit ada kenangan. Nama ini telah hadir dalam kehidupan saya meskipun sudah banyak nama – nama yang lain. Tapi saya tahu mengapa saya justru menggunakan nama ini. Kalian tahu nama ini sebenarnya adalah nama guru saya waktu di SMA, beliau adalah guru bahasa Inggris. Sekali lagi saya minta maaf kalau nama ini membuat sebagian dari kalian – terlebih untuk guruku - tersinggung. Saya teramat memohon agar Saudara - saudara tidak mempermasalahkannya apalagi akan menjegal atau memberedelnya seperti yang terjadi dalam cerpen Langit Makin Mendung yang menimbulkan banyak polemik hingga akhirnya dicabut dari peredaran. Tapi kalau kalian menganggap bahwa saya tertarik dengan nama tersebut, karena memiliki kemiripan dengan nama saya itu mungkin betul, maklum saya juga manusia yang ingin dikenal numpang beken sedikit toh tidak apa – apa, apalagi inikan hanya dunia imajinatif apa pun bisa terjadi. Tentu akan terjadi sesuai dengan kehendak kita. Tapi ingat kita bukan Tuhan. Kita hanya manusia yang ingin mencoba untuk membentuk seluruh alam pikiran kita ke dalam bentuk yang nyata. Tentu tidak ada jalan lain selain kita harus membentuknya dalam sebuah karya yang penuh dengan imajinatif. Itu karena kita tidak punya uang, coba kalau kita punya, tentu kita buat yang lebih bagus misalnya film, film kartun, dan sebagainya tidak hanya menulis. Kamu tahu kenapa orang menulis? Kalau mereka katakan bahwa mereka menulis karena ingin menunagkan isi pikirannya, itu hanyalah omong kosong. Mereka itu orang – orang prustasi , coba kalian bayangkan mereka menulis itu karena mereka tidak tahu harus kemanakan isi pikirannya atau mungkin juga mereka prustasi karena sudah tidak memiliki teman lagi yang dapat diajak bicara akhirnya bicara sendiri dalam persembunyian kata – kata “menulis”.
Tapi kalian tahu kenapa saya menulis ini. Tentu ‘prustasi’ tapi prustasi saya beda. Saya hanya tidak ingin lelah. Lelah karena melihat dan memikirkan sesuatu yang tiada ujung usai tentang apa yang saya lihat, saya dengar, dan saya rasakan tapi saya tidak dapat mereaksikannya dalam bentuk seperti yang saya inginkan. Kalau sudah begitu pastinya pening, pusing – sakit – yang akan datang. Jujur saya tidak ingin sakit oleh pikiranku sendiri. Saya hanya selalu ingat bahwa hidup saya ini hanyalah untuk saya dan milik saya oleh karenanya apa yang saya lakukan tentunya untuk saya sendiri. Saya bukanlah orang lain tapi saya adalah saya, saya hanya ingin hidup menjadi diri saya sendiri dengan ciri dan karakter saya sendiri yang sesungguhnya.
Kalian tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini? Saya ingin membentuk dunia sesuai dengan pikiran saya. Kalian pasti akan menganggap saya sebagai orang edan. Tapi tidak apalah dibilang edan juga buktinya orang –orang jenius yang dikatakan hebat dan kita kagum – kagumi di zama sekarang dulunya adalah orang – orang edan di zamanya. Makanya jadi orang edan sekarang biar nanti dianggap orang pintar oleh anak cucu kita.
Selain edan mungkin kalian pun akan mengatakan bahwa saya ini musyrik (amit – amit saya tidak mau menjadi orang musyrik. Mahasuci Allah) karena saya ingin berbuat seperti Tuhan – Tuhan Mahakuasa, Mahaesa -. Saya hanya memiliki pikiran, harapan, cita – cita, dan keinginan tentu itu tidak salahkan? Saya hanya ingin menuangkan pikiran – pikiran ini dalam sebuah dunia / karya yang sesuai dengan bentuk pikiran saya, dari pada saya jadi edan betulan. Lah iya kan, orang kalau pikirannya tidak disalurkan akan pusing sendiri apalagi konsep – konsep di otaknya sudah sangat penuh tapi kita tidak tahu bagaimana menyalurkannya bisa – bisa pecah kepalanya atau jadi edan betulan. Memangnya kalian mau tanggung jawab kalau saya jadi edan betulan, mana mungkin paling – paling kalian hanya ngomong, “Aduh kasihan ya si itu jadi edan.” Tidak sudi saya. Jelas – jelas saya tidak sudi apalagi kalau saya disamakan dengan orang – orang gila yang lebih gila. Kalian tahu siapa? Para teroris yang prustasi itu. Mereka pada dasarnya memiliki keinginan yang besar sama dengan saya, tapi bedanya mereka tidak tahu jalan untuk menyalurkannya. Makanya mereka jadi edan. Iyakan edan masa membunuh orang – orang yang tak tahu apa – apa dianggap benar, ngeyel. Membunuh ya tetap membunuh tidak ada membunuh berarti menyelamatkan. Tapi ya sudahlah terserah saja mau setuju atau tidak. Saya sekali lagi katakan hidupku ini hanya untuk saya.
* * * * * * * * * *
Saya punya cerita lucu yang sama ngeyelnya. Tapi cerita ini lebih lucu dan gurih dari pada obrolan di atas. Kalian masih ingat Budi Kadarusman orang yang pertama saya sebut – sebut. Saya sapa beliau dengan embel – embel Bapak saja ya, maklum guru. Bapak Budi Kadarusman orangnya muda, enerjik, luwes, dan sedikit slengean (maaf). Beliau memiliki seorang istri. Istri beliau ini memiliki adik. Adik dari istri beliau ini memiliki pacar. Nah pacar adiknya istri Bapak Budi Kadarusman ini memiliki ponakan laki – laki. Ponakan laki – laki pacarnya adik dari istrinya Bapak Budi Kadarusman ini adalah teman saya. Kalau kalian bingung atau susah memahaminya kalian tidak usah membaca bagian tadi. Baru saya bercerita kepada orang goblok seperti kalian itu. Tapi kalau kalia bisa memahaminya berarti kalian pinter.
Dia bercerita kepada saya bahwa Ayah dari kakeknya telah meninggal. Beliau meninggal sangat tidak wajar, tahu kenapa? Tidak apa – apa hanya penyakit jantung, tapi yang mengherankan beliau meninggal tidak terjatuh atau kaget. Beliau meninggal sama sekali tidak dikagetkan dan lagi tidak terjatuh tetapi dengan posisi duduk. Beliau meninggal karena salah minum obat dan jantungnya tidak kuat. Lengannya yang membuat orang heran. Lengannya hilang ketika mayatnya telah dikubur selama dua hari. Hal itu baru diketahui setelah warga sekitar melihat seperti ada bekas bongkaran pada kuburanya. Tentu saja warga pun curiga dan melaporkannya ke pihak keluarga. Keluarga yang dibantu warga sekitar memastikan bahwa mayat di dalam baik – baik saja. Mereka pun membongkarnya kembali dan benar saja mayat tersebut sudah tidak lagi berlengan – hilang -. Entah apa masksudnya sehingga ada orang yang tega mencuri lengan mayat yang sudah tidak berdaya. Tapi kemungkinan besar pencurinya menginginkan cincin yang melingkar di jemari mayat. Maklum yang meninggal adalah pemeluk agama Nasrani sehingga pakaian dan perhiasan dipakaikan di tubuh mayat. Menurut kabar mayat tersebut dijemarinya menggunakan tiga buah cincin emas yang lumayan mahal kalau dijual. Telusur punya telusur ternyata yang melakukan itu adalah keponakannya sendiri. Hal itu diketahui setelah mereka menemukan sepotong kertas yang telah ditulis. Tulisan itu adalah ucapan maaf dan sedikit keluhan si pencuri.
Saya terasa iba dan sedikit tegang ketika medengar cerita itu, tapi setelah teman saya tertawa sambil menepuk – tepuk perut sambil berkata, “ Lucu ... lucu kalau kamu membacanya.”
* * * * * * * * * * *
Kini giliran saya yang tertawa geli begitu menggelikan. Sangat – sangat goblok, tolol, bego. Saya baru tahu ada orang yang tololnya melebihi teman saya yang bercerita tadi. Kalian tahu mengapa? Karena kalian telah membaca cerita tolol ini.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda