Website X2 SMA Mandiri Cirebon

Sabtu, 31 Januari 2009

Galery Dadan Bardah

Pagi itu Desi sedang tiduran di kamarnya dengan bersantai-santai. Kadang sesekali ia melamun memikirkan sesuatu.Sambil memeluk boneka tedy bearnya itu dia bicara sendiri.
"wah...liburan tiba nih...!!!Q mau kemana ya?Ke tempat rekreasi udah biasa, ke pantai apalagi.Dimana ya...? Saat sedang melamun, tiba-tiba mama memanggil desi.
"Desi...des..." Teriak mama dari bawah.
"Ya mah"Kemudian Desi keluar dari kamarnya.
"Des tolong antarkan ini kerumah kakek ya..."
"Apa mah...Kerumah kakek, kan jauh..."
"udah ga apa* sXan liburan."rayu mamah.
"aduh mah...tapi..."Lalu mama memotong pembicaraan desi.
"Tp...apa...Lagian deket ini"
"Ya...udah deh"
Kemudian desi langsung pergi dgn sepeda motornya yang berwarna hitam itu.Lalu di jalan dia ngomel terus.
"Ya ampun mama ko tega sih nyuruh anaknya pergi sendirian, udah gitu pake sepeda motor lagi..."
Saat sdg mengomel tiba-tiba turun hujan sangat deras.Tp mw gmn lagi ujan turun dan desi pun sudah basah kuyup.
* * *

"Ass...Kek...nek..."
"wss...desi...Ya ampun cucu nenek koq basah begini..."Tanya nenek.
"Iya nek td dijalan kehujanan..."
Kemudian desipun segera mengganti bajunya dan setelah itu dia langsung duduk bersama kakek-neneknya disebuah sofa yang bewarna cokelat. Yang terbuat dari busa yg sangat empuk.
"Brrr..rr...Nek dingin banget nih....Hachi...Hachi..."
"Ha...Ha... km masuk angin ya..."Tanya kakek smbil tertawa.
"lho...koq kakek ketawa sih q dingin kek"...
"Habis kamu lucu sih, ya udah minum nih...biar km anget ya..."kata nenek.
Desipun langsung meminum teh tsb dengan tangan yang gemetar. Kemudian desi tertidur di sofa.Mungkin dia capek dan karena dia pusing jadi dia tidur di sofa tsb.Tak lama kemudian tiba-tiba datang seorang tamu.
tok...tok..."Permisi...ass...apa ada orang...?"
"Wss..."lalu kakek langsung membukakan pintu dan mempersilahkan lelaki duduk
"Makasih kek..."
"Oh ya sama-sama,...emh...mm ade ini siapa ya...?"
"Perasaan kamu bukan orang sini ya?"tanya kakek penasaran.
"saya deny, saya memang bukan warga sini.Saya itu mau pulang tp hujan sgt deras.Jd saya mampir ke sini untuk menginap semalam.Boleh kan...?" Jawab deny dgn panjang lebar.
"ini nak minum dulu tehnya biar agak anget.Trus kamu ganti baju sana biar gak masuk angin..." Perintah nenek.
"Ya nek makasih..."
Saat deny ganti baju, nenek dan kakekpun ngobrol panjang lebar.Sambil memijat-mijat kaki desy yang tertidur di sofa.Ya...mungkin kurang sopan, ada tamu tidur di sofa.Tp mw gmn lagi kakek ga tega buat bangunin desy.
"kek....keliatannya desi sakit ya..."
"ya nek badannya panas banget" Jawab kakek sambil memegang leher dan bagian jidatnya.Tiba-tiba deny keluar dari kamar mandi.
"Eh nak Deny , udah selesai ya...?"Tanya kakek.
"iya kek"
"ya udah sini duduk."
"Hm...mm" Dan tiba-tiba "Hachi...hachi..." Suara deny terdengar.
"Kamu masuk angin juga...?"
"Ga tau nek...Kepala ku pusing. Dari tadi pandanganku tidak jelas.Q juga jg ga jelas liat wajah kakek dan nenek, mungkin karena pusing.maaf ya..."
"Ya sudah kamu tidur sini biar kakek pijitin..."
Akhirnya deny dan desi pun tidur di ruang tamu karena kamar-kamar yang ada sedang dalam perbaikan.Dan mereka pun tanpa mereka sadari kalau mereka itu tidur bersampingan.
* * *
Keesokan harinya, mereka belum juga bangun walaupun matahari sudah terbit.Mungkin kepala mereka rasanya berat seperti ada benda yang sangat berat di atas kepala mereka.
"Kek...Mereka koq belum juga bangun ya...apa jangan-jangan mereka masih sakit?"
"Iya mereka pucat banget ya.Biar kakek periksa badan merekaapa mereka masih panasn atau tidak...?"Lalu kakek memeriksa badan mereka b'2. Dan ternyata....
"Ya ampun...nek mereka koq bisa samaan gini ya.badannya panas sekali.Kita harus segra mengompresnya nek...." Ucap kakek dgn wajah sangat khawatir.
Nenek dan kakekpun langsung mengompres mereka berdua dengan es batu yang diambil dari dalam freezer kulkas nenek yang berwarna hijau itu. Setelah dikompres nenk langsung masak bubur ayam untuk mereka berdua.Dan kakek juga masih ada disamping mereka.Tidak lama kemudian mereka berdua sadar dan dalam waktu yang bersamaan mereka berkata
"Nek...Kek...Koq kepalaku pusing banget ya? Tanya mereka berdua
"OO...OO ga pa* kalian kan tadi malam kehujanan. Dtg ke sini pada pingsan semua, ingetkan...?" Tanya kakek.
Kemudian dari arah dapur terlihat nenek berjalan menuju ruang tamu.Dimana ruang tamu tersebut ada kakek, deny dan desi yang sedang brbincang-bincang.
"Wah...Kalian sudah sadar rupanya..."
"Lho kalian, maksud nenek siapa, aku disini dengan kakek kan?"Tanya desi.
"Ya ampun desi...desi.Kamu gimana sih, dari tadi kamu ngobrol sama siapa?" Tanya nenek sambil tertawa geli melihat desi yang masih belum sadar betul.
Akhirnya merekapun berkenalan dan berbincang-bincang walaupun keduanya masih ada di atas sofa.Mungkin mereka masih pusing dan lemas.Sesekali mereka juga mencoba untuk bangun tp usahanya gagal.Bubur yang tadi nenek masak, sekarang sudah matang dan nenek pun mengantar dua mangkuk bubur ayam yang diberi potongan ayam, sedikit kecap dan kerupuk.
"Deny, Desi... ini makan dulu biar cepet sembuh..."
Lalu deny dan desi pun makan bubur tersebut.
"Tp...Nek..."
"Iya des, ada apa?" Tanya nenek.
"Nek...aku gak mau sarapan ya"
"Lho kenapa? buburnya ga enak ya?"
"Bukan Nek...Tp pait"
"Q juga ga mau ya..."Tambah deny.
"Ya ampun kamu itu harus makan klo ga kapan bisa sembuh?"
"Tapi nek..." Ucap mereka berdua dengan bersamaan
"HA....HA...Kamu ini lucu banget ya .Udah makan aja" bujuk nenek.
Setelah dibujuk nenek berkali-kali akhirnya mereka mau walaupun sedikit.
* * *
Kesokan harinya mereka berdua sudah mulai membaik.Mereka sudah bisa jalan-jalan keluar rumah. Pagi ini mereka berkeliling kampung, perkebunan dan persawahan.
"Den...kamu bener nanti siang mau pulang?"
"Ya rencananya sih"

Kamis, 15 Januari 2009

Galery Karya Nova

Gundah


Ketika hari terus bergulir
Kian hati semakin pilu
Setiap yang kuhadapi kini
Hanya rasa gundah dihatiku
Oh...tuhan apa inikah takdirku
Takdir yang harus aku jalani
Penderitaan yang ku tanggung sendiri
Mungkin kah ini salah ku
Sungguh aku sayang pada keluargaku
Sungguh aku tak ingin melihatnya sedih
Tapi mengapa mereka seakan membenciku
Aku selalu berharap ini hanyalah mimpi
Aku tidak akan mengerti akan hidup ini
Kadang kumerasa sedih dan kadang sebaliknya
Tapi ku tidak pernah lelah akan perjuagan
Karna ku percaya kebahagiaan telah menanti





Malam sepi sunyi dan tak berbintang
Kusambil termenung duduk seorang diri
Air mata berlinang jatuh tak tertahan
Mengenang nasib yang sedih dilanda duka
Menimpa tiada henti
Haruskah ku menyesali kenyataan ini
Semerbak harum bunga kini hilang sudah
Apakah ini suatu pertanda antara dua
Iinsan tak akan bersatu
Mungkinkah diriku penuh dengan dosa
Hingga terus dibayangi rasa kegelisahan
Dan ketakutan
Betapa pun dalam hati membayangkan
Kebahagiaan semata.






Dunia Pantun


•Panjang-panjang kayu rotan
Lebih panjang kayu jembatan
Panjang-panjang bekas coretan
Lebih panjang tali persahabatan


•Dibawah jembatan
Ada ular berbisa
Hilang persahabatan
Itu sudah biasa


•Buah duku buah rambutan
Cuci piring dikolong jembatan
Entah jodoh atau bukan
Yang penting persahabatan


•Sayur lontong
Dijalan Cendrawasih
Sudah ditolong
Ucapin terima kasih



By : Nova. N

Galery Karya Asriani

Duniaku Yang Baru

Hari demi hari waktu silih berganti
Aku melangkah untuk mencapai cita-cita
Waktupun terus berjalan
Jalan hidupku yang menjadi pedoman untukku
Betapa berat tanggung jawab
Beban yang aku perjuangkan
Dari dunia lautan
Hingga dunia samudra
Demi sebuah kejujuran dan cita-cita
Untuk menyongsong masa depan
Bulan hanyalah sebagai renungan belaka
Aku tak ingin bertanya pada bulan
Karena jawaban dari pertanyaanku
Hanya ada pada diriku sendiri
So, no impossible words in the world


By : Asriani. R